Ada satu kalimat yang menarik dan memancing emosi saya untuk terus belajar menulis ketika megikuti webinar perdana Associaion For Internasional Minded School Educators Indonesia (AISEI) batch 2, pada Selasa 6 oktober 2020 malam.
Profesor Richardus Eko Indrajit selaku narasumber menyebutkan kepada seluruh peserta "Jika ingin hidup 1000 tahun lagi maka menulislah". Saya sempat bertanya pada diri saya sendiri! bisakah dengan menulis buku kita bisa hidup 1000 tahun lagi!!
Dan ternyata memang benar apa yang dikatakan Prof Eko dalam webinar AISEI itu. Usia kita pasti tidak lama, tubuh yang kita miliki nanti pasti akan ditanam ketika pada saatnya nanti . Tapi dengan menulis buku kita akan dikenang hingga ratusan bahkan ribuan tahun. Pikiran dan tulisan kita akan terus hidup, dibaca oleh anak cucu dan generasi ke generasi
Sudah beberapa kali saya mengikuti webinar selama masa pandemi dan BDR ini. Saya memanfaatkan waktu kosong untuk mencari dan mengali informasi tentang dunia tulis menulis dan menerbitkan buku.
Prof Eko adalah salah satu narasumber yang tidak asing lagi di AISEI dan grup-group belajar menulis dikelola om jay dkk. Pesertanya dari berbagai kalangan, profesi dan latarbelakag. Namun banyak berasal guru di tanah air ini.
Prof Eko menyebut menulis adalah untuk meninggalkan warisan. Ia pun memberi tantangan kepada seluruh peserta untuk bersama-sama menulis dan menerbitkan buku. Dan ia tak sungkan bagi guru yang berminat menulis bersama beliau, akan langsung direposn dan diajak bergabung.
Saya sendiri sangat berminat untuk menerbitkan buku. Karena itu adalah salah satu ambisi saya agar memiliki buku dari hasil karya sendiri. Dan memang saat ini baru dua buku, tapi baru berbentuk antologi. Saya lebih senang menyebutkan buku gotong royong. Karena ditulis ramai-ramai.
Prof Eko telah banyak menerbitkan buku. Baik itu buku ditulisnya sendiri, bersama guru dan mahasiswanya sendiri. Bahkan ada 8 buku ia tulis dengan Ayahnya. Ia mengajak orangtuanya menulis pengalaman bekerja 30 tahun di PT. Pertamina.
"Saya mengajak ayah saya menulis buku. 8 buku telah terbit," cerita Prof. (Ahmad Yani)
11 Comments
mari hidup 1000 tahun lagi pa, saya setuju dengan tulisan bapa, tetap semangat menularkan semangat menulis untuk semua orang ya pa, semoga barokah. aamiin
ReplyDeleteJejak digital tak padam selama internet masih ada ya. Mantap pak hidup 1000 tahun.
ReplyDelete😂😂😂😂semoga ya pak nyampe 1000 hehehehe
DeleteSetuju sekali
ReplyDelete👍👍
ReplyDeleteHarimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan jejak tulisan yang akan dibaca sepanjang masa....
ReplyDeleteSemoga tetap semangat selalu Menulis
Deleteayo terus menulis dan katakan pada dunia kalau engkau masih ada
ReplyDeleteYa om..om bimbingannya om jay
DeleteMantap pak, terus menulis dan berbagi
ReplyDeleteHiduplah 1000 tahun lagi dalam jejak digital, dan ajaklah saya ikut serta. Semangat
ReplyDelete