Jiwa lebih tenang dengan banyak melakukan sujud tentunya sangat penting untuk kita ketahui. Bersujud merupakan salah satu upaya menyembah dan mengagungkan Allah SWT sebagai pencipta makhluk hidup.
Pada artikel yang satu ini, kami suguhkan rangkuman materi Jiwa lebih tenang dengan banyak melakukan sujud. Rangkuman ini disusun dari buku paket BSE K13 revisi terbaru terbitan kemdikbud RI.
Daftar Isi
1. Sujud Syukur
2. Sujud Sahwi
3. Sujud Tilawah
Rangkuan Materi PAI Kelas 8 Bab 5
Jiwa Lebih Tenang dengan Banyak Melakukan Sujud
1. Sujud Syukur
1). Pengertian Sujud Syukur
Syukur artinya berterima kasih kepada Allah Swt. Sujud syukur ialah sujud yang dilakukan ketika seseorang memperoleh kenikmatan dari Allah atau telah terhindar dari bahaya. Untuk mengungkapkan syukur seringnya kita hanya dengan mengucapkan kata “alhamdulillah”.
Ternyata, di samping dengan menguncapkan hamdalah, kita juga diajarkan cara lain untuk mengungkapkan rasa syukur tersebut. Cara lain yang dimaksud adalah dengan sujud syukur.
2). Dasar Hukum Sujud Syukur
Adapun hukum melakukan sujud syukur adalah sunnah sebagaimana hadis Rasulullah berikut yang artinya :
“Dari Abu Bakrah, “Sesungguhnya apabila datang kepada Nabi saw. Sesuatu yang menggembirakan atau kabar suka, beliau langsung sujud bersyukur kepada Allah.” (H.R. Abu Dawud dan Tirmizi).
3). Sebab-sebab Melakukan Sujud Syukur
Mendapatkan nikmat dari Allah Swt.
Terhindar dari bahaya (kesusahan yang besar)
4). Tata Cara Melakukan Sujud Syukur
Tata cara sujud syukur cukup mudah untuk dipraktikkan dan dilaksanakan. Adapun tata caranya adalah sebagai berikut :
1. Menghadap kiblat
2. Niat untuk sujud syukur
3. Sujud seperti sujud dalam śalat dengan membaca do’a sebagai berikut:
“Subhaanallohi walhamdulillaahi walaa ilaaha illalloohu walloohuakbar, walaa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim.”
Artinya “Mahasuci Allah dan segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Mahabesar, dan tiada kekuatan serta daya upaya kecuali atas ijin Allah yang Mahatinggi dan Mahaagung.”
4. Duduk kembali
5. Salam
Baca Juga : PAI Kelas 8 Materi BAB 1 Meyakini Kitab-Kita Allah SWT
Materi PAI Kelas 8 Bab 11, Ibadah Puasa
Mater PAI Kelas 8, BAB 9, Hormat dan Patuh Kepada Orangtua dan Guru
Materi PAI Kelas 8 BAB 8, Meneladani Sifat-Sifat Rasul
Materi PAI Kelas 8 BAB 6, Pertumbuhan Islam Pada Masa Umayyah
Materi PAI Kelas 8, BAB 5 Hidup Lebih Tenang dengan Perbanyak Sujud
Materi PAI Kelas 8 Bab 4, Lebih Dekat Kepada Allah dengan Mengamalkan Salat Sunnah
Materi PAI kelas 8 Bab 3, Mengutamakan Kejujuran dan Menegakan Keadilan
Materi PAI Kelas 8, Bab 2, Menghindari Perjudian, Miras dan Pertengkaran
Materi PAI Kelas 8, BAB 1, Beriman Kepada Kitab-Kita Allah SWT
5). Hikmah Sujud Syukur
Orang yang mendapatkan nikmat dan kelebihan kalau tidak berhatihati dapat lupa diri sehingga menjadi angkuh atau sombong. Orang yang melakukan sujud syukur akan terhindar dari sifat sombong atau angkuh tersebut.
Memperoleh kepuasan batin berkaitan dengan anugerah yang diterima dari Allah Swt.
Merasa dekat dengan Allah sehingga memperoleh bimbingan dan hidayah-Nya.
Memperoleh tambahan nikmat dari Allah Swt. dan selamat dari siksa- Nya.
2. Sujud Sahwi
1). Pengertian Sujud Sahwi
Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan karena lupa atau ragu-ragu di dalam śalat. Sujudnya dua kali dan dilakukan setelah membaca tahiyat akhir sebelum salam.
2). Dasar Hukum Sujud Sahwi
Adapun hukum melakukan sujud sahwi adalah sunnah sebagaimana hadis Rasulullah saw. sebagai berikut yang artinya:
Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi saw bersabda,“Apabila salah seorang di antara kamu ragu dalam śalat, apakah ia sudah mengerjakan tiga atau empat rakaat, maka hendaklah dihilangkan keraguan itu, dan diteruskan śalatnya menurut yang diyakini, kemudian hendaklah sujud dua kali sebelum salam.” (HR. Ahmad dan Muslim)
3). Sebab-sebab Sujud Sahwi
Lupa meninggalkan salah satu rukun śalat seperti lupa melakukan rukuk, iktidal, atau sujud.
Lupa atau ragu jumlah rakaat.
Lupa membaca do’a qunut (bagi yang membiasakan qunut).
Lupa melakukan tasyahud awal.
Kelebihan atau kekurangan dalam jumlah rakaat.
4). Tata Cara Sujud Sahwi
Sujud sahwi dilaksanakan sebelum salam apabila orang yang sedang śalat lupa akan bilangan śalat yang sedang dikerjakan atau lupa tidak melakukan tahiyat awal dan kita baru ingat sebelum dia salam.
Setelah selesai membaca tahiyat akhir, langsung sujud lagi dengan membaca:
سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو
Artinya: “Maha Suci Allah yang tidak tidur dan lupa”.
Bangun dari sujud disertai dengan mengucapkan takbir,
Kemudian duduk sebentar lalu takbir dan dilanjutkan sujud lagi dengan doa yang sama dengan sujud pertama.
Duduk kembali dan diakhiri dengan salam.
5). Hikmah Melakukan Sujud Sahwi
Manusia tidak boleh berperilaku sombong dan angkuh karena manusiaadalah tempat salah dan lupa. Yang tidak pernah lupa hanyalah Allah Swt. Orang yang berbuat salah, khilaf, dan lupa harus segera memohon ampun kepada Allah dengan membaca istigfar. Demikian halnya ketika kita bersalah dengan orang tua, guru maupun teman harus segera meminta maaf kepada mereka.
Hikmah berikutnya adalah kita diajarkan untuk bisa memahami bahwa orang lain juga bisa salah. Jika orang tersebut mengakui kesalahannya dan minta maaf, maka sebagai umat Islam diajarkan untuk segera memberi maaf.
3. Sujud Tilawah
1). Pengertian Sujud Tilawah
Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan karena membaca ayat-ayat sajdah dalam al-Qur’ān ketika śalat maupun di luar śalat, baik pada saat membaca/ menghafal sendiri atau pada saat mendengarkannya.
2). Dasar Hukum Sujud Tilawah
Hukum melaksanakan sujud tilawah adalah sunnah, sebagaimana hadis Rasulullah saw. berikut ini yang artinya:
“Dari Ibnu Umar, sesungguhnya Nabi saw. pernah membaca al- Qur’ān di depan kami. Ketika bacaannya sampai pada ayat sajdah, beliau takbir, lalu sujud, maka kami sujud bersama-sama beliau.” (HR. Tirmidzi)
3). Sebab-sebab Sujud Tilawah
Sujud tilawah dilakukan karena pada saat membaca atau mendengarkan bacaan al-Qur’ān menemukan ayat-ayat sajdah baik pada saat śalat maupun di luar śalat.
Adapun ayat-ayat sajdah yang ada di dalam al-Qur’ān berjumlah 15 yaitu:
Q.S. al-A’rāf/7 ayat 206
Q.S. ar-Ra’du/13 ayat 15
Q.S. an-Nahl/16 ayat 49
Q.S. Al-Isrā’/17 ayat 109
Q.S. al-Hajj/22 ayat 18
Q.S. Maryam/19 ayat 58
Q.S. al-Hajj/22 ayat 77
Q.S. al-Furqān/25 ayat 60
Q.S. an-Naml/ 27 ayat 25
Q.S. al-Sajdah/32 ayat 15
Q.S. Sad/38 ayat 24
Q.S. fuussilat/41 ayat 38
Q.S. an-Najm/53 ayat 62
Q.S. al-Insyiqāq/84 ayat 21
Q.S. al-‘Alaq/96 ayat 19
4). Syarat Sujud Tilawah
Suci dari hadas dan najis
Menghadap kiblat
Menutup aurat.
5). Rukun Sujud Tilawah
Niat
Takbiratul ihram
Sujud satu kali dengan diawali bacaan takbir
Duduk setelah sujud dengan tuma’ninah tanpa membaca tasyahud
Salam
6). Tata Cara Sujud Tilawah
a. Sujud tilawah yang dilakukan di luar śalat.
Adapun cara yang melakukan sujud tilawah di luar salat sebagai berikut:
Berdiri menghadap kiblat
Berniat melakukan sujud tilawah
Takbiratul ihram
Sujud satu kali
Pada saat sujud membaca do’a sebagai berikut:
Artinya: “aku bersujud kepada Tuhan yang menjadikan diriku, Tuhan yang membukakan pendengaran dan penglihatan dengan kekuasaan-Nya.
Duduk sejenak
Salam
b. Sujud tilawah yang dilakukan di dalam śalat.
Pada saat kita sedang berdiri dalam salat membaca ayat sajdah atau imam membaca ayat sajdah, kita langsung melakukan sujud satu kali dengan membaca do’a sujud tilawah. Setelah selesai melakukan sujud tilawah tersebut kita langsung berdiri lagi dan melanjutkan śalat kembali.
7). Hikmah Melaksanakan Sujud Tilawah
Dijauhkan dari godaan setan.
Lebih menghayati bacaan dan makna al-Qur’ān yang sedang dibaca.
Mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Daftar Pustaka :
Ahsan Muhamad, Sumiyati, & Mustahdi. 2017. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
0 Comments