About Me

Materi PAI Kelas 7 Kurikulum Merdeka Bab 2 Meneladan Nama dan Sifat Allah Untuk Kebaikan Hidup

 



Materi tersebut ada di Bab II Buku Pendidikan dan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP kelas 7 yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek 2021.

Pada bab ini hanya akan dibahas empat Asmaul Husna yaitu: Al-Alim, Al-Khabir,  As-Sami dan Al-Basir

Mari kita bahas dan pahami dengan seksama materi yang ada berikut ini.

Nama-Nama Indah bagi Allah

Allah SWT memiliki nama-nama yang indah.

Hal itu dapat diperhatikan pada salah satu ayat-Nya.

وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَا ءُ ٱلْحُسْنَى فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِى أَسْمَ ئِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Artinya : Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu

dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.

Asmaul Husnadibentuk dari kata al-Asma’ (bentuk jamak) dari kata al-ism, memiliki arti “nama” dan al-Husna’ berarti “yang terbaik atau indah”.

Dalam hal ini, Asmaul Husna dapat diartikan sebagai nama-nama-Nya yang baik dan indah.

Nama-nama tersebut menjadi salah satu bukti keagungan Allah SWT

Pengetahuan tentang sifat-Nya dan Al-Asmā’ al-Husnā terdapat pada Alquran dan sunah.

Dua hal ini merupakan kesempurnaan mutlak sifatsifat Allah SWT dari segala kekurangan. Dengan memahaminya, keimanan seseorang dapat meningkat.

Derajat keimanan seseorang dapat ditentukan oleh pengetahuan tentang tuhannya.


• Memahami Makna Surat An Nisa Ayat 59 Materi Agama Islam Kelas 8 SMP Kurikulum Merdeka

Di antara pendapat para ulama yang paling populer adalah bahwa jumlah Asmaul Husna adalah 99 buah.

Pada salah satu hadis disebutkan bahwa, “Sesungguhnya Allah Swt. mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan

masuk surga”. (H.R. al-Bukhari).

Maksud Hadist tersebut memberikan dorongan kepada kita untuk tidak sekadar menghafalkannya.

Apabila kalian dapat menghafal, tentu bagus.

Akan tetapi, yang paling penting adalah memahami, merenungkan, dan dapat menerapkan nilai-nilai agung yang ada pada Asmaul Husna untuk

kebaikan dalam menjalani kehidupan.

Kita dituntut pula untuk menghindari perilaku yang bertentangan dengan Asmaul Husna. 

Pada bab ini hanya akan dibahas empat Asmaul Husna yaitu: Al-Alim, Al-Khabir,  As-Sami dan Al-Basir

Al-Alim artinya Maha Mengetahui. Allah S.W.T Maha Mengetahui yang tampak atau yang gaib. Pengetahuan Allah S.W.T tidak terbatas oleh ruang dan waktu, segala aktivitas yang dilakukan oleh makhluk akan diketahui oleh Allah S.W.T.

Hal ini ditegaskan dalam Q.S. al-An’am ayat 80 berikut ini:

وَحَآجَّهُۥ قَوْمُهُۥ ۚ قَالَ أَتُحَٰٓجُّوٓنِّى فِى ٱللَّهِ وَقَدْ هَدَىٰنِ ۚ وَلَآ أَخَافُ مَا تُشْرِكُونَ بِهِۦٓ إِلَّآ أَن يَشَآءَ رَبِّى شَيْـًٔا ۗ وَسِعَ رَبِّى كُلَّ شَىْءٍ عِلْمًا ۗ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ

Yang artinya: Dan kaumnya membantahnya. Dia (Ibrahim) berkata, “ Apakah kamu hendak membantahku tentang Allah, padahal Dia benar-benar telah memberi petunjuk kepadaku?Aku tidak takut kepada (malapetaka dari) apa yang kamu persekutukan dengan Allah, kecuali Tuhanku menghendaki sesuatu. Ilmu Tuhanku meliputi segala sesuatu. Tidakkah kamu dapat mengambil pelajaran? (Q.S. al-An’ām/6: 80)

 Al-Khabir artinya Maha Memberitahu. Allah S.W.T, menciptakan milyaran makhluk dengan berbagai ragamnya, semuanya diketahui oleh Allah dengan detail, penuh kecermatan dan kewaspadaan, baik secara lahir maupun batin.

Al-Qur’an sebagai kalam Allah Swt memberikan informasi kisah dan perisiwa orang-orang terdahulu. Melalui Al-Qur’an pula, dapat diketahui bahwa peristiwa kiamat dan kehidupan akhirat diberikan gambaran informasi oleh-Nya.

Sebagaimana ditegaskan dalam Q.S al-Mulk ayat 14:

أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلْخَبِيرُ

Yang artinya: Apakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Maha Halus, Maha Mengetahui (Q.S. al-Mulk/67: 14).

 Al-Sami artinya Maha Mendengar. Allah S.W.T, Maha Mendengar semua suara apapun yang ada di alam semesta ini. Pendengaran Allah tidak terbatas, tidak ada satupun suara yang lepas dari pendengaran-Nya, meskipun suara sangat pelan.

Sebagaimana ditegaskan dalam Q.S. al-Baqarah ayat 137: medianekita.com /Buku PAI Kelas 7)

فَإِنْ ءَامَنُوا۟ بِمِثْلِ مَآ ءَامَنتُم بِهِۦ فَقَدِ ٱهْتَدَوا۟ ۖ وَّإِن تَوَلَّوْا۟ فَإِنَّمَا هُمْ فِى شِقَاقٍ ۖ فَسَيَكْفِيكَهُمُ ٱللَّهُ ۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ

Yang artinya: “Maka jika mereka telah beriman sebagaimana yang kamu imani, sungguh, mereka telah mendapat petunjuk. Tetapi jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (denganmu), maka Allah mencukupkan engkau (Muhammad) terhadap mereka (dengan pertolongan- Nya). Dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui (Q.S. al-Baqarah/2: 137).

 Al-Basir artinya Maha Melihat. Allah S.W.T, Maha Melihat segala sesuatu walaupun lembut dan kecil. Allah melihat apa saja yang ada di langit dan di bumi, bahkan seluruh alam semesta ini dapat dipantau. Sebagaimana dalam Q.S. al-Isra ayat 1:

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

Yang artinya:

“Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya) agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” (Q.S. al-Isra’/17:1)

Perilaku yang mencerminkan al-Asmā’ al-Husnā al-‘Alīm, al- Khabīr, al-Samī’, dan al-Baṣīr. Sebagai cerminan dari pemahanan ini, kita dapat mewujudkan perilaku yang baik antara lain:

- Mewujudkan percaya diri atas ilmu yang diberikan oleh Allah Swt. untuk menjelaskan kebenaran.

- Tekun dalam belajar dan pada sesuatu yang dianggap baik oleh agama.

- Berperilaku jujur dalam perkataan dan perbuatan dalam sehari-hari.

- Teliti dalam belajar, mengerjakan soal, dan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

- Senantiasa mendengarkan perintah dan nasehat Bapak/ Ibu Guru.

- Menjadi pendengar yang baik.

- Memiliki pandangan ke depan (visioner) sehingga mampu secara bertahap mewujudkan cita-cita yang dikehendaki.

Post a Comment

0 Comments